Awards
BEST INNOVATIVE DIGITAL PRODUCT
WAN-IFRA DIGITAL MEDIA AWARDS ASIA 2024
Podcast Image
Podcast Image
Storytelling
JUBIR SATWA
Dalam setiap peradaban, hubungan manusia dengan satwa itu cukup lekat. Kalau dalam masa kerajaan, sa
advertisement
Mencari makan dan membuat sarang, riuh suara satwa di hutan, serta dahan yang kupegang untuk bergelantungan. Aku ingat hari itu. Hari saat aku bersemangat mengajak mama bertani. Makan, menjatuhkan bijinya, lalu ia tumbuh menjadi kehidupan baru. Namun, yang terjadi kemudian adalah petaka: suara tembakan, tubuh dirampas, dan gelap. Kawan, ini tidak hanya terjadi padaku.***Memiliki kemiripan yang sangat tinggi dengan manusia, manusia berpikir para primata non-manusia dapat diperlakukan sama: Diberi pakaian, digantikan popok, mandi air hangat, makan di piring dengan menu-menu manusia. Hampir dapat dipastikan, hulu dari adegan-adegan pemeliharaan satwa itu adalah perburuan lalu perdagangan. Episode kali ini, Jubir Satwa akan berdialog dengan Davina Veronica, seorang aktivis yang giat menyebarkan isu satwa liar. Davina akan bercerita bagaimana peliknya kasus perdagangan non-human primate hingga pengalamannya mengikuti proses lepas liar yang mengharukan. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Tantan pikir hutan adalah ruang spesial, tak terjamah siapa pun kecuali dirinya, ibunya, dan beberapa orangutan kalimantan (Pongo pygmaeus) lain yang pernah dilihatnya dari kejauhan. Tantan pikir pohon adalah rumah, tempatnya bebas membuat sarang setiap hari, lengkap dengan makanan yang menyembul di balik dedaunannya. Lalu, ke mana pun ia pergi, ibunya tak lepas dari pandangan mata. Namun, semua patah saat getaran itu muncul. Semakin lama, getaran itu semakin dekat dan kuat. “Ini lebih berbahaya dari gangguan hewan pemangsa,” kata ibu Tantan lirih. Sedetik kemudian, hutan tidak lagi sama.**Deforestasi bukan lagi isu baru, tetapi bukannya kapok, negara kita malah terkesan ketagihan menggunduli hutan. Izin diobral, lantas alat berat menjadi keranjingan bekerja.Kalimantan adalah paru-paru dunia. Tetapi kini, 35 ribu hektare hutan dibabat demi kepentingan sebuah perusahaan. Sebuah laporan yang diterbitkan oleh koalisi pengamat lingkungan mengungkap, lebih dari 64 persen konsesi PT Mayawana Persada secara resmi diakui sebagai habitat orangutan.Dalam dialog kali ini, kita akan berbincang dengan Riszki Is Hardiyanto, seorang Peneliti Spesies di Auriga Nusantara untuk mengulik bagaimana deforestasi merampas kehidupan ‘Tantan’ dan masyarakat sekitar.*Kami juga ingin mendengar saran dan komentarmu tentang podcast ini, jangan lupa mention instagram @kbrprime.id dan @pembelasatwaliar ya!
Sejak kecil Moly, Tan, dan Che mendengar kisah tentang Nusantara, sebuah destinasi migrasi yang melimpah makanannya dan hangat suhunya. Saat yang mereka tunggu tiba! Tahun ini tiga anak elang-alap cina (Accipiter soloensis) itu akan ikut bermigrasi untuk menghindari musim dingin yang terlalu menggigit. Dengan semangat mereka mengepak sayap dan sesekali melayang atau disebut soaring, hingga sampailah ke Nusantara... Sayangnya, kecewa justru timbul setelah mereka tiba di Nusantara. Apa yang sebenarnya terjadi?**Dongeng berjudul "Legenda Nyata Nusantara" ini dibawakan oleh Kak Rati Maya, seorang seniman yang kerap mengangkat isu satwa liar dalam berbagai penampilannya. Dalam episode perdana ini, Jubir Satwa berbincang dengan Kak Rati tentang perjalanannya menyampaikan pesan konservasi lewat dongeng. Yuk, simak dongeng dan dialog Jubir Satwa kali ini! *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Pengantar: Sudah nonton film Petualangan Sherina 2? Ada yang tau sosok antagonis yang "nggemesin" itu nggak? Yep, dia Syailendra dan Ratih, orang kaya raya yang demi gengsi bisa membeli yang dia kehendaki, termasuk satwa yang dilindungi. Nah, cerita Syailendra dan Ratih ini nyatanya memang ada di kehidupan sehari-hari. Nah buat yang penasaran, kayak apa sih sosok Syailendra dan Ratih di kehidupan nyata? Yok intip episode pamungkas podcast Jubir Satwa, kolaborasi KBR Prime bareng Garda Animalia bareng kak Liana Dee.
Pengantar: Garda Animalia pernah menemukan kasus yang nggak biasa. Ada oknum tentara yang terlibat dalam perdagangan Burung Paruh Bengkok. Terus nggak cuma itu ada kasus lain yang melibatkan "orang besar" dalam perdagangan satwa langka. Mereka nggak takut meski ada ancaman penjara dan denda maksimal Rp100 juta. Terus kira-kira apa yang keliru ya sehingga banyak banget orang yang ngejual dan membeli satwa langka ini? Atau jangan-jangaaaaannn... Ah langsung aja dengerin penjelasan Kak Liana Dee, dalam episode ke 4 podcast Jubir Satwa, kolaborasi KBR Prime bareng Garda Animalia.
advertisement
Podcast Lainnya