News
Whats Trending
Hadir setiap hari, mengupas hal-hal yang jadi trending topic atau viral di dunia maya. Kami bahas bersama narasumber terkait supaya informasi makin lengkap. Hadir juga di 10 radio di kota besar se-Indonesia.Kami ingin mendengar komentarmu tHadir setiap hari, mengupas hal-hal yang jadi trending topic atau viral di dunia maya. Kami bahas
KTT G20 Brasil, Presiden Prabowo Serukan Pentingnya Kolaborasi Global | Menag Nasaruddin Umar Jawab Mengapa Belum Ada Dirjen Bimas Agama Konghucu | Video Presiden Prabowo Dukung Paslon Lutfi-Yasin, Bawaslu: Tak Ada Pelanggaran
Wakil Ketua KPK Alexander Marwata: OTT Tak Mungkin Dihilangkan | Pilkada, Komisi II DPR Ingatkan Ada Sanksi Pidana bagi ASN Pelanggar Netralitas | Ricuh di Debat Pilgub Aceh, Tim Paslon 02 Kirim Surat Keberatan ke KIP Aceh
Awasi Pilkada, Wapres Gibran Ingatkan Bawaslu Tidak Tebang Pilih | Nasib Video Prabowo Dukung Paslon Lutfi-Yasin Akan Diputuskan Bawaslu Sore Ini | BI Tetapkan Suku Bunga Acuan 6 Persen
Menuju Wajib Belajar 13 Tahun, Siapkah?
20 Nov 2024
Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto tengah menyiapkan program 13 tahun wajib belajar. Tiga belas tahun itu dihitung mulai dari Taman Kanak-Kanak (TK) sampai jenjang sekolah menengah atas.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengaku, pihaknya tengah mendata TK dan Kelompok Bermain (KB). Pendataan ini dilakukan, karena saat ini ada dua kategori pendidikan usia dini. Yaitu TK sebagai pendidikan usia dini formal dan Kelompok Bermain.
Ke depan, pemerintahan Prabowo akan menata TK, Kelompok Bermain dan Daycare. Mu'ti mengatakan, penataan dilakukan untuk menghindari segala macam permasalahan tata kelola anak. Muti ingin pekerja Daycare mengerti psikologi dan perkembangan motorik anak.
Ia menekankan, pendidikan sejak dini dan pola asuh anak sangat berpengaruh pada kejiwaan dan perkembangan fisik anak. Menurutnya, program ini juga sejalan dengan pengentasan stunting di Indonesia.
Pemerintah berencana membangun sekolah khusus korban kekerasan seksual. Hal ini diungkap Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka.
Kata Gibran, ide itu muncul dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Muti. Menurutnya, hal ini dilatari adanya siswa korban kekerasan seksual justru dikeluarkan dari sekolahnya. Padahal, semestinya mereka mendapat atensi khusus agar tak kehilangan hak pendidikan.Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti tengah mengkaji model sekolah khusus untuk anak-anak korban kekerasan seksual. Langkah ini dilakukan karena banyak korban justru dikeluarkan dari sekolah dan menyebabkan beban psikologis berlipat.
Saat ini, ada dua opsi yang sedang dipertimbangkan, yaitu model sekolah khusus seperti di Amerika Serikat atau boarding school. Abdul menegaskan, kajian ini akan dilakukan secara mendalam untuk memastikan sekolah tersebut dapat menjadi tempat yang aman dan mendukung anak-anak dalam melanjutkan pendidikan mereka.