Dalam setiap peradaban, hubungan manusia dengan satwa itu cukup lekat. Kalau dalam masa kerajaan, satwa memiliki peran sebagai penjaga istana hingga alat transportasi. Tapi kalau sekarang? Satwa ditempatkan di posisi yang cukup rendah. Perdagangan liar, dibunuh untuk dijadikan pajangan, digunakan untuk mengamen hingga sebatas pemuas konten. Persoalan satwa yang cukup kompleks ini tentu tidak bisa dilepaskan dari regulasi yang ditetapkan. Kadang manusia mencari celah untuk tetap bisa memanfaatkan satwa, tetapi tidak sedikit pula yang terang-terangan dengan berani melakukan dengan cara ilegal. Podcast Jubir Satwa mencoba menjawab keresahan-keresahan seputar satwa. Podcast ini merupakan kolaborasi lembaga pemerhati satwa Garda Animalia dan KBR Prime. Di episode 1-3 kami menghadirkan dongeng yang berkolaborasi dengan Podcast Bumantara Bercerita dan episode 4-5 kami mengupas isu secara monolog.

Antologi Garib, mengajak kamu bertandang ke dalam ruang-ruang terlarang, mengalami tempat-tempat penuh kemalangan. Membawa kamu masuk ke dalam gelapnya hutan, bekas petirahan dan lintasan pegunungan yang tandus. Antologi Garib bakal menghadapkanmu dengan boneka berhantu, roh-roh pendendam, dan orang-orang yang ditimpa sial dalam hidupnya.

Rasminah was only 13 years old when she was married off to a man whose real name she didn't even know. At 19, she was a mother of three who had been married thrice.To this day, 1 in every 9 girls in Indonesia is married before turning 18. On this podcast, we trace the progress of efforts like Rasminah's to build a future where child marriages do not exist.Rasminah, the Last Victim is the English adaptation of the Indonesian investigative podcast series Disclose: Dipaksa Kawin by KBR Prime, created by PumaPodcast in the Philippines and made possible by International Media Support.

Kisah 4 sahabat yang berjuang menghadapi konflik dan berbagai persoalan hidup, tetapi dipersatukan kembali serta menemukan jawaban persoalan mereka berkat sebuah perjalanan.

Masih anak-anak, disuruh kawin. Ini bukan hal baru di Indonesia. Tahun 2017, Badan Pusat Statistik mencatat ada 340 ribu perempuan menikah ketika masih di usia anak. Sampai hari ini, Indonesia menempati posisi ke-7 di dunia dengan kasus kawin anak terbanyak. Cerita-cerita kawin anak kerap viral, jadi bahan guyonan. Mereka, anak-anak ini, bahkan seringkali mendapat komentar tak pantas di media sosial. Perkara ini bukan sesuatu yang wajar. Apa sebab kawin anak masih terus terjadi? Disclose: Dipaksa Kawin mengajak kamu bertemu perempuan-perempuan yang jadi korban kawin anak. Dengar langsung apa yang mereka alami. Sebagian dari mereka juga berupaya membalik situasi. Perjuangan menghentikan kawin anak, masih jauh dari kata selesai. ++ Editorial: Citra Dyah Prastuti, Malika, Ninik Yuniati, Dwi Reinjani, Wahyu Setiawan Sound designer: Thezar Resandy, Henry Lumba Ilustrasi: KBR/Diani Apsari Kami ingin mendengar komentarmu tentang podcast ini, sampaikan melalui DM Instagram @kbr.id atau email podcast@kbrprime.id

3 Mei 1999 jadi hari yang paling kelam bagi warga Aceh khususnya masyarakat di Kecamatan Dewantara. Saat itu, pasukan militer menembaki kerumunan warga yang sedang berunjuk rasa memprotes insiden penganiayaan di Cot Murong, Lhokseumawe. Peristiwa yang kemudian dikenal sebagai Tragedi Simpang KKA (Simpang Kraft) atau Tragedi Krueng Geukueh ini masuk dalam daftar 12 kasus pelanggaran HAM berat masa lalu yang sampai saat ini belum mendapat kepastian hukum. 23 tahun berlalu, belum ada pelaku yang ditangkap dan diadili. Lewat Serial Audiobook "Sebuah Kegilaan di Simpang Kraft" yang diadaptasi dari tulisan jurnalistik Chik Rini, Cornelia mengajak kita #menolaklupa atas kasus pelanggaran HAM berat yang terjadi di Aceh. Dengarkan serial "Sebuah Kegilaan di Simpang Kraft" di kbrprime.id atau di platform podcast lainnya.

Hutan dunia sedang dalam pertarungan kritis melawan perubahan iklim - hutan bisa menangkap polusi karbon dari pembangkit tenaga listrik, kendaraan serta sumber polusi lainnya yang menyebabkan pemanasan global. Di seluruh dunia, masyarakat adat yang menyandarkan hidupnya pada hutan untuk kehidupan mereka bertekad menyelamatkan tanah mereka dari kerusakan akibat pembangunan. Mereka mendapatkan dukungan dari program seperti REDD+ yang didukung Bank Dunia dan organisasi lain – di mana pohon-pohon punya nilai yang lebih besar jika mereka tetap tegak berdiri, ketimbang ditebang. Dengarkan para pemimpin komunitas menceritakan pengalaman mereka untuk menyelamatkan hutan dan mengendalikan tanah mereka dalam serial podcast Get REDDY. Podcast ini diproduksi oleh Developing Radio Partners dan Bank Dunia. Temukan informasi selengkapnya tentang podcast Get REDDY di sini: https://www.developingradiopartners.org/podcast Podcast diproduksi dalam Bahasa Inggris. Kamu bisa mengirimkan komentar terkait podcast ini lewat email podcast@kbrprime.id atau DM kami di Instagram @kbr.id

Kekerasan seksual bukan sesuatu yang mudah dibicarakan secara terbuka. Termasuk kekerasan seksual yang terjadi di ruang kerja - ruang yang seharusnya aman. Lewat serial cerita ini, kami mengajak kamu, kita semua, untuk mulai membicarakan pentingnya aturan penanganan kasus kekerasan seksual yang berpihak pada korban. Serial reportase kolaborasi KBR dan Project Multatuli didedikasikan untuk memberi ruang bagi korban, untuk menjadikan tempat kerja sebagai ruang yang aman bagi siapa pun. | Peringatan: Konten ini berpotensi memicu trauma.

L'histoire se repete! Sejarah berulang dengan sendirinya. Dalam teori filsafat sejarah, dikenal dengan Teori Siklus, di mana negara dan kebudayaan timbul dan tenggelam dalam urutan ulangan yang sama. Podcast Cerita Lama Berulang Kembali mengajak kamu melintas ruang dan waktu melihat jejak peristiwa yang berulang dari masa ke masa.  Kalau kamu punya saran dan cerita menarik, sampaikan lewat podcast@kbrprime.id. Tekan tombol 'ikuti' untuk mendapatkan pemberitahuan episode terbaru. Podcast ini kolaborasi KBR Prime dengan Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Budaya (PPKB), FIB UI.

The Wait adalah serial podcast naratif yang terdiri dari 5 bagian, menceritakan kisah para pengungsi yang terkatung-katung di Indonesia, sebagai akibat dari kebijakan imigrasi di Australia.Podcast yang diproduksi selama dua tahun ini menuturkan kisah dari sudut pandang Mozhgan Moarefizadeh, seorang pengungsi berusia 29 tahun dari Iran. Dia tertahan di Jakarta bersama keluarganya di nyaris sebagian besar masa ia tumbuh - tanpa hak untuk bekerja, belajar, menikah, bepergian atau punya rekening bank. Masa depannya tak pasti.Moarefizadeh, bersama jurnalis Australia Nicole Curby, mengekplorasi bagaimana kebijakan imigrasi Australia menciptakan "perbatasan proxy" di Indonesia, membuat ribuan orang sepertinya terperangkap dalam ketidakpastian, tanpa hak sama sekali.The Wait adalah kombinasi yang menawan dan inovatif antara wawancara mendalam, liputan lapangan, diari audio serta percakapan.The Wait diproduksi Nicole Curby, Mozhgan Moarefizadeh, Michael Green dan Bec Fary, serta Miles Martignoni dari The Guardian. Podcast ini didukung Walkley Foundation dan Judith Neilson Institute serta ditayangkan perdana di The Guardiana's Full Story podcast.The Wait telah memenangkan sejumlah penghargaan. Podcast ini menjadi pemenang kategori Best Serialized Story dalam Third Coast International Audio Festival 2021. The Wait juga memenangkan 2021 Amnesty International Australia Media Award untuk liputan Hak Asasi Manusia (HAM).Podcast ini diproduksi dalam Bahasa Inggris. Kami ingin mendengar komentarmu tentang podcast ini, kamu bisa mengirimkannya melalui podcast@kbrprime.id atau dm akun instagram kami di @kbr.id

Cukup sudah kita 'menutup mata' dari keadaan sekitar. Inilah suara mereka yang seringkali tidak mendapat ruang untuk didengar. Kisah mereka yang mencoba berjuang di tengah ketidakadilan. Podcast ini merupakan adaptasi buku berjudul Hikayat Kebo karya Linda Christanty. Kami ingin mendengar komentarmu tentang podcast ini, kamu bisa mengirimkannya melalui podcast@kbrprime.id atau dm akun instagram kami di @kbr.id

Alquran sebagai data atau objek arkeologi akan membawa kita memahami Alquran dan Islam dari sudut pandang lain. Kami ingin mendengar komentarmu tentang podcast ini, kamu bisa mengirimkannya melalui podcast@kbrprime.id atau dm akun instagram kami di @kbr.id