Awards
BEST INNOVATIVE DIGITAL PRODUCT
WAN-IFRA DIGITAL MEDIA AWARDS ASIA 2024
Podcast Image
Podcast Image
Engaging conversation
Saga
Menghadirkan kisah-kisah manusia, diramu dan dijahit dengan kualitas jurnalistik terbaik. Cerita
advertisement
Keresahan atas makin memburuknya situasi demokrasi memantik benih-benih perlawanan dari kalangan perempuan di jagad maya. Perempuan Melawan adalah upaya menjaga cita-cita reformasi agar tidak mati. Kehadiran mereka jadi simbol, pergerakan melawan tirani tidak pernah memandang jenis kelamin. Meski serangan, cacian, hingga ancaman terus datang, suara mereka makin lantang. Bagaimana resiliensi para perempuan ini menjaga demokrasi dan melawan upaya pembungkaman? Jurnalis Heru Haetami membagikan kisah mereka. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Gerakan berkemah di seberang Gedung DPR menjadi cara lain berunjuk rasa secara damai. Sejumlah orang dari beragam latar belakang mendirikan tenda di trotoar dekat rumah wakil rakyat. Bermukim berhari-hari, menyuarakan aspirasi lewat bermacam ekspresi. Jumlah peserta bukanlah yang utama, melainkan semangat bersama menjaga demokrasi dan supremasi sipil. Gerakan ini bermula dari jagat maya, diinisiasi para warganet yang berinteraksi lewat akun x, @barengwarga. Mereka resah dengan situasi demokrasi di negeri ini yang dinilai balik mundur ke era Orba. Apalagi setelah revisi UU TNI disahkan. Namun, aksi damai Camping Bareng Warga direspons dengan represi. Aksi dibubarkan, tenda dibongkar, berulang kali. Apakah semangat mereka surut kini? Jurnalis Heru Haetami dan Astri Yuanasari memotret perjuangan para penjaga tenda perlawanan Bareng Warga.
Perlindungan perempuan dan anak di wilayah terpencil masih jadi tantangan besar. Apalagi, jika daerah itu punya jejak sejarah kelam, seperti di Maluku Utara, yang pernah terjadi konflik bernuansa keagamaan pada 1999. Kondisi ini berkelindan dengan kualitas ekonomi dan pendidikan yang rendah, sehingga melanggengkan budaya patriarki. Namun, nyala asa muncul dari desa pelosok di Pulau Morotai. Ada sosok Heni Tonengan, penyintas konflik yang kini jadi perempuan pemimpin di desanya. Jurnalis KBR Ninik Yuniati berbincang dengan Heni tentang perjalanannya memperjuangkan kesetaraan gender dan perlindungan anak. Laporannya dibacakan Astri Yuana Sari. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Pemerintahan Prabowo-Gibran mematok target ambisius untuk kebutuhan papan rakyat: 3 juta rumah pertahun, naik tiga kali lipat dibanding target era Jokowi. Ambisi besar tapi anggaran kurang, bahkan masih disunat karena kebijakan efisiensi. Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait alias Ara merespons amanat program 3 juta rumah dengan membuat gebrakan di awal jabatan. Ia menggandeng konglomerat Agung Sedayu Group Sugianto Kusuma alias Aguan untuk kolaborasi membangun 250 unit rumah gratis di Desa Sukawali, Kecamatan Pakuhaji, Tangerang, Banten. Proyek ini diniatkan sebagai percontohan gerakan gotong-royong bangun rumah untuk rakyat. Namun, tampaknya inisiatif tersebut layu sebelum berkembang, yang menandai ketidakjelasan arah pembangunan 3 juta rumah. Padahal, program ini termasuk prioritas dan bagian dari quick wins di 100 hari pemerintahan Prabowo-Gibran. Jurnalis KBR Wahyu Setiawan dan Ninik Yuniati menguak berbagai masalah dalam implementasi program 3 juta rumah. Simak cerita lengkapnya dalam dua seri laporan yang dibacakan Malika. Berikut kisah bagian kedua. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Pemerintahan Prabowo-Gibran mematok target ambisius untuk kebutuhan papan rakyat: 3 juta rumah pertahun, naik tiga kali lipat dibanding target era Jokowi. Ambisi besar tapi anggaran kurang, bahkan masih disunat karena kebijakan efisiensi. Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait alias Ara merespons amanat program 3 juta rumah dengan membuat gebrakan di awal jabatan. Ia menggandeng konglomerat Agung Sedayu Group Sugianto Kusuma alias Aguan untuk kolaborasi membangun 250 unit rumah gratis di Desa Sukawali, Kecamatan Pakuhaji, Tangerang, Banten. Proyek ini diniatkan sebagai percontohan gerakan gotong-royong bangun rumah untuk rakyat. Namun, tampaknya inisiatif tersebut layu sebelum berkembang, yang menandai ketidakjelasan arah pembangunan 3 juta rumah. Padahal, program ini termasuk prioritas dan bagian dari quick wins di 100 hari pemerintahan Prabowo-Gibran. Jurnalis KBR Wahyu Setiawan dan Ninik Yuniati menguak berbagai masalah dalam implementasi program 3 juta rumah. Simak cerita lengkapnya dalam dua seri laporan yang dibacakan Malika. Berikut kisah bagian pertama. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
advertisement
Podcast Lainnya