Awards
BEST INNOVATIVE DIGITAL PRODUCT
WAN-IFRA DIGITAL MEDIA AWARDS ASIA 2024
Podcast Image
Podcast Image
Engaging conversation
Saga
Menghadirkan kisah-kisah manusia, diramu dan dijahit dengan kualitas jurnalistik terbaik. Cerita
advertisement
Rasio elektrifikasi Indonesia diklaim mencapai 99 persen. Namun, jika ditelisik, masih banyak wilayah sulit mengakses setrum yang berkualitas. Kondisi geografis selalu dijadikan dalih lambannya pemerataan infrastruktur pembangkit listrik. Dari pelosok Kampar, Riau, masyarakat adat Batu Sanggan menolak pasrah. Mereka berjuang membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) sejak tahun 2000-an. Namun, sumber energi bersih berbasis komunitas ini mendapat tantangan berat soal pendanaan dan juga kehadiran PLN. Jurnalis KBR Ninik Yuniati berbincang dengan tokoh masyarakat adat Batu Sanggan tentang perjuangan mereka mendapatkan kemandirian energi. Laporannya dibacakan Astri Yuana Sari. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat menjadi lokasi transmigrasi, program era Orde Baru. Sebagian besar penduduknya berasal dari Jawa Timur dan Jawa Tengah yang bekerja sebagai petani di lahan gambut. Perempuan di sana merupakan kelompok marjinal. Berstatus transmigran, berpendidikan rendah, dan minim akses. Kondisi ini yang ingin diubah Gemawan, lembaga non profit yang dibentuk pada 1999 oleh sejumlah aktivis reformasi asal Kalimantan Barat. Selama beberapa tahun terakhir, puluhan perempuan di Kayong Utara digugah kesadarannya akan kesetaraan, dimampukan untuk memimpin, berorganisasi, dan berinovasi. Jurnalis KBR, Aika melihat dari dekat kiprah para puan dari pedalaman Kayong Utara. Simak kisah inspiratif mereka di SAGA KBR. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Pembatalan Jalsah Salanah atau pertemuan rutin Ahmadiyah di Desa Manislor, Kuningan, Jawa Barat menunjukkan situasi keberagaman di Indonesia belum banyak beranjak. Perbedaan keyakinan masih dijadikan alasan pembenar untuk mendiskriminasi. Padahal, Ahmadiyah sudah hampir seabad masuk ke Indonesia. Di banyak wilayah, jemaat Ahmadiyah hidup rukun berdampingan dengan warga lain. Jurnalis KBR Wahyu Setiawan merangkum cerita-cerita di balik batalnya Jalsah Salanah Ahmadiyah di Manislor. Simak laporan bagian kedua yang dibacakan Aika. Liputan ini didukung Social Impact Reporting Initiative Project WAN-IFRA Women in News. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Pembatalan Jalsah Salanah atau pertemuan rutin Ahmadiyah di Desa Manislor, Kuningan, Jawa Barat menunjukkan situasi keberagaman di Indonesia belum banyak beranjak. Perbedaan keyakinan masih dijadikan alasan pembenar untuk mendiskriminasi. Padahal, Ahmadiyah sudah hampir seabad masuk ke Indonesia. Di banyak wilayah, jemaat Ahmadiyah hidup rukun berdampingan dengan warga lain. Jurnalis KBR Wahyu Setiawan merangkum cerita-cerita di balik batalnya Jalsah Salanah Ahmadiyah di Manislor. Simak laporan bagian pertama yang dibacakan Aika. Liputan ini didukung Social Impact Reporting Initiative Project WAN-IFRA Women in News. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Kasus pembubaran Jalsah Salanah Ahmadiyah di Kuningan, Jawa Barat menyadarkan kembali tentang rentannya situasi keberagaman di Indonesia. Sepanjang 2024, kasus-kasus intoleransi juga terus mengemuka, bukti bahwa nilai kebinekaan belum kuat terpatri. Pendidikan dipandang sebagai sektor strategis untuk menanamkan toleransi sejak dini. Namun, kerja besar ini butuh peran sentral guru atau pendidik yang mendukung keberagaman. Persoalannya, sebagian guru belum toleran karena masih kuatnya stigma dan prasangka ke agama lain. Situasi itu ingin diubah Yayasan Cahaya Guru dengan menggelar Peace Walk di Bogor, Jawa Barat. Di kegiatan ini, para guru diajak mengalami perjumpaan bermakna dengan umat agama lain. Seperti apa pengalaman mereka? Simak kisahya di SAGA yang disusun jurnalis KBR Ninik Yuniati. Laporannya dibacakan Astri Yuana Sari. Liputan ini didukung Social Impact Reporting Initiative Project WAN-IFRA Women in News. *Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
advertisement
Podcast Lainnya