Ketua sementara KPK, Nawawi Pomolango mengungkap pengisian laporan kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) yang isinya masih diragukan akurasinya. Ia menyebut, banyak penyelenggara negara memberikan harga aneh dalam catatan asetnya.
Kata dia, pengisian LHKPN itu lebih banyak amburadulnya, ada Fortuner diisi harganya Rp6 juta. Sampai-sampai, pihaknya bertanya, di mana dapat Fortuner RP6 juta. Pengen beli sepuluh, gitu!
Hal itu diungkapnya saat peringatan Hari Antikorupsi Sedunia, 9 Desember lalu.
Padahal, LHKPN merupakan salah satu instrumen pencegahan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN) yang dimiliki oleh KPK. Setiap tahunnya, penyelenggara negara baik dari Yudikatif, Legislatif, Eksekutif, dan BUMN/D diwajibkan membuat LHKPN untuk mewujudkan penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas korupsi.
Nawawi pun meminta pejabat jujur dalam mengisi LHKPN.
Komentar
Loading...