Perempuan Kepala Keluarga Punya Kesempatan Belajar Jadi Pemimpin bagi Diri, Keluarga dan Masyarakat”
Bagi Nani Zulminarni, Pendiri dan Ketua Badan Pengurus Yayasan Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA), PEKKA itu cerminan dari pengalaman hidupnya. Ia ingin perempuan yang menjadi kepala keluarga, karena berbagai alasan, merasa tidak sendiri dan menjadikan kondisi ini sebagai turning point untuk menentukan nasibnya. Namun itu hanya bisa terwujud bila ada sistem pendidikan pemberdayaan perempuan di akar rumput yang punya kurikukum yang kontekstual, mudah dipelajari dan action oriented. Karena itu PEKKA membuat Akademi Paradigta. Di sana para perempuan kepala keluarga membangun kepercayaan diri dan membekali dirinya dengan berbagai keahlian. Namun upaya ini tentu bukan tanpa tantangan. Bagaimana proses masyarakat menerima konsep yang ditawarkan oleh PEKKA?
Simak cerita Nani Zulminarni dalam perbincangan bersama Naomi Lyandra. Perbincangan ini merupakan kerjasama KBR dengan ASHOKA.
Komentar
Loading...