“Banyak yang tidak bangga jadi anak petani karena jadi petani tidak sejahtera. Itu yang ingin kami ubah.”
Pengalaman Laili Khairnur, Executive Director Gemawan, semasa sekolah sangat membekas di hatinya. Satu persatu teman sekolahnya menghilang. Bertahun-tahun kemudian dia baru tahu, teman-temannya yang saat itu masih usia sekolah dan berasal dari keluarga petani, harus pergi ke luar negeri untuk bekerja. Ini membuatnya miris. Pulau Kalimantan tempat ia berasal kaya akan sumber daya tapi masyarakatnya miskin. Lewat Gemawan ia ingin para petani terutama perempuan petani bisa mengambil peran dalam mengelola sumber daya alam secara adil sehingga bisa membawa kesejahteraan pada petani. Bagaimana caranya? Apa tantangan yang dia hadapi?
Simak ceritaLaili Khairnur dalam perbincangan bersama Naomi Lyandra. Perbincangan ini merupakan kerjasama KBR dengan ASHOKA.
Komentar
Loading...