Banyak orang menyimpan produk mi instan di rumah. Kamu salah satunya? Wajar sih. Produk satu ini paling bisa diandalkan manakala kita butuh makan cepat dan gak punya waktu banyak untuk mengolah bahan makanan. Tinggal rebus, tuang bumbu, siap disantap. Produk ini juga tahan lama, aman di simpan berbulan-bulan.

Memang sejak awal kemunculannya, mi instan hadir untuk memenuhi kebutuhan makan cepat. Saat itu di Jepang tengah terjadi krisis pangan setelah berakhirnya Perang Dunia II. Sementara di Indonesia popularitas mi instan terdongkrak ketika terjadi kelangkaan beras pada 1978.

Namun ide makan cepat sebetulnya sudah dipelopori oleh The Plate House di New York pada 1870 yang mengusung quick service restaurant. Konsep yang kemudian menjadi budaya baru di berbagai belahan dunia dengan hadirnya aneka restoran cepat saji. Bagaimana mulanya dia masuk dan menjadi populer di Indonesia? Apa resto cepat saji pertama yang masuk ke Indonesia? Selangkapnya diceritakan Naomy Lyandra.

Peneliti untuk episode ini, Hendaru Tri Hanggoro dari PPKB UI. Naskah ditulis oleh Ardhi Rosyadi dan Vitri Angreni. Penyunting naskah Malika dan Citra. Dokumentasi Audio Batyalael dan Ardhi. Penata suara Ardhi dan Malika. Musik: Bourree (Joel Cummins) dan Our Story Begins (Kevin Macleod).

*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id

Dengarkan juga: Filantropi, Kepedulian yang Tak Terkikis Zaman