Kali ini kita mau soroti soal PR pemerintahan baru Prabowo-Gibran dalam menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat.
Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, mengakui kalau kondisi ketenagakerjaan tengah menghadapi beberapa tantangan di antaranya kondisi ekonomi, angkatan kerja baru dari Gen-Z, serta jumlah pekerja informal yang masih tinggi.
Hal itu dikatakannya pekan ini saat melakukan kujungan kerja ke Bandung, Jawa Barat. Dalam kunjungannya, Yassierli menekankan pentingnya penguatan program pengembangan SDM melalui pelatihan vokasi.
Oleh karenanya, pelatihan vokasi yang diselenggarakan Kemnaker harus mampu menjawab beberapa hal, seperti efektivitas pelatihan vokasi. Menurutnya, pelatihan vokasi harus mampu menjawab kebutuhan dunia usaha dan industri serta menghapus masalah mismatch.
Selain itu pelatihan vokasi juga perlu scale up. Hasil evaluasinya saat ini, kapasitas pelatihan vokasi masih sangat kecil sehingga berbanding terbalik dengan angkatan kerja baru yang terus bertambah. Kata dia, kolaborasi dengan berbagai pihak menjadi kunci agar kapasitas pelatihan vokasi dapat ditingkatkan.
Yang terakhir, akses pelatihan vokasi perlu ditingkatkan. Peningkatan akses tidak hanyak dilakukan dari sisi kelembagaan, namun juga dikembangkannya sistem pelatihan vokasi yang mampu diakses siapapun.
Menurut Menaker Yassierli, diperlukan pemberian akses yang sama kepada semua orang, yakni dengan meningkatkan berbagai platform untuk up-skilling maupun re-skilling.
Komentar
Loading...