Awards
BEST INNOVATIVE DIGITAL PRODUCT
WAN-IFRA DIGITAL MEDIA AWARDS ASIA 2024
Podcast Image
Cuan Saham Milenial
Uang Bicara / 25 Mar 2021

Sebanyak 500 ribu lebih investor baru tercatat masuk pasar modal sepanjang 2020. Mayoritas berasal dari kalangan milenial dan generasi z yang dijuluki angkatan Corona, karena masuk sebagai investor saat pandemi Covid-19 melanda. Di satu sisi fenomena ini dinilai sebagai progres bagi sektor ekonomi. Namun di sisi lain, pesatnya inklusi keuangan ini perlu diimbangi dengan meningkatnya literasi. Podcast Uang Bicara episode perdana bakal mengupas tentang kisi-kisi investasi bagi anak muda yang ingin terjun ke pasar modal. Bersama Financial Planner, Joice Tauris Santi dan Pemred Katadata, Yura Syahrul.

==

Host: Halo, selamat datang di Uang Bicara. Uang Bicara adalah Podcast terbaru dari KBR Prime yang akan ngajak lo bahas isu-isu seputar ekonomi dan keuangan. Di sini, lo bisa dapetin berbagai informasi, analisis, cerita para pelaku ekonomi, tips-tips dan tentunya literasi.

Host: Dan di episode perdana ini, gw mau ngajak lo untuk ngebahas hal yang lagi tren banget di kalangan milenial dan generasi z alias zoomer, terutama sejak pandemi, nggak laen dan nggak bukan soal Saham. tahun lalu saat ekonomi lesu-lesunya tuh, di pasar modal malah riuh kebanjiran 500 ribuan investor baru, menurut data Bursa Efek Indonesia. Anak-anak muda nih rata-rata, yang gak bisa kemana-mana karena pembatasan PSBB dan segala macem tuh, gak bisa piknik, nongkrong-nongkrong, duitnya kan numpuk. Akhirnya pada belanja saham, ada nggak nih di antara kalian. Hayooo ngacung, siapa yang demen posting-posting portofolionya di Instagram, Twitter dan konco-konconya…Emang sih ya, liat konten-konten soal saham di medsos tuh bikin ngiler. Yang ikut promoin aja dari kalangan influencer sampe anak presiden. Trus udah gitu banyak yang pada pamer dapat cuan puluhan, ratusan persen dari saham.. dihhh… pasti pada overthinking nih, kok bisa ya dapat cuan segitu, gw kapan dongg… Bahkan ada yang bikin slogan, investasi saham itu jalan ninjaku, weww…

Host: Tapi ati-ati lho gaes, yang diposting di medsos itu kadang sesuai dengan kenyataannya.. Inget saham itu investasi high risk lho alias berisiko tinggi, bisa untung gede, tapi musti siap-siap rugi sampe tongpes. Jadi perlu ancang-ancang dulu bagi kalian yang mau berburu cuan dari saham. Kita akan bahas semua di uang bicara

SMASH

Host: Nah gw mau kasih cerita dulu dari dua anak zoomer yang udah resmi nih jadi investor angkatan Corona. Namanya Christo, karyawan swasta di Jakarta dan satu lagi namanya Belle, masih mahasiswi. Tapi FYI, Belle ini nama samaran yak, dia enggan diungkap identitas aslinya. Mereka berdua nih cerita gimana awal mulanya bisa tertarik invest saham.

Christo: Kebetulan gua punya temen kuliah yang udah mulai investasi saham, gua ngajak ketemuan dia dan gua minta pengenalan awalnya gimana sih investasi awalnya itu. abis itu gue bikin akun di sekuritas akun untuk investasi saham itu. bulan maret 2020 itu gue mulai investasi saham

Belle: Aku mulai investasi di saham itu mulai bulan Maret tahun kemarin sih pas lagi corona tuh. aku mulai investasi saham karena IHSG lagi jeblok banget. Jadi itu kayak timingnya pas untuk investasi saham

Host: Nah, sebenarnya Belle ini gak langsung nyemplung di saham gaes. Karena nyadar sebagai pendatang baru di kancah pasar modal, doi belajar dulu, baca-baca dulu, mulainya juga pelan-pelan. Awalnya, Belle invest dulu duitnya ke reksadana.

Belle: Awalnya aku itu tau pasar modal itu dari reksadana, awalnya itu aku ngikutin youtubenya kak felicia sih. nah dia ngebahas tentang reksadana, terus pas aku udah terjun sendiri di investasi reksadana terus aku pengen nyoba instrumen keuangan lainnya selain reksadana, jadi aku ke saham

Host: Reksadana saham itu kan salah satu jenis investasi yang risikonya lebih rendah jika dibanding langsung jual-beli saham. Mudahnya sih, kalo di reksadana, nasabah tuh nitipin duitnya ke manajer investasi. Nah, si manajer ini yang bakal ngelola duit nasabah untuk diinvestasikan ke pasar saham. Potensi cuannya emang gak setinggi jual-beli saham sih, karena mesti dibagi-bagi untuk fee atau komisi ke si manajer atau perusahaan sekuritasnya. Tapiiii potensi rugi atau lossnya juga gak segede kalo langsung terjun sendiri. Jadi jantung amannnn… Nah, apasih alasan zoomer kayak Christo dan Belle ini ngebet banget investasi saham?

Belle: Kalau aku sih awalnya buat dapet pasive income gitu, jadinya punya pendapatan lain dari pendapatan yang biasa aku dapet. Selain itu juga aku mau buat jangka panjang kan, jangka panjang itu buat lanjut kuliah lagi

Host: Oooo… keren yak anak muda dah kepikiran nabung buat masa depan. Eh tapi, Belle ngaku emang pernah beli saham karena kepincut postingan orang atau iklan-iklan di medsos. Tiati nih gaes sama yang beginian, salah-salah bisa kejeblos.

Belle: Misalnya lagi beli saham ini dan lagi gencarnya saham itu, nah pas aku beli itu harganya udah melambung jadinya aku itu belinya udah di harga tertinggi. Nah itu gara-garanya aku salah karena malah dengerin kata orang. Dari situ aku belajar sih jadinya gak bisa ikut-ikutan kata orang jadi kita harus berdasarkan analisis sendiri

Host: Gejala yang dialami Belle ini disebut Fear of Missing Out alias FOMO pada tauu kan pasti, ato sering ngalamin, hayoo ngakuu… Kalian terduga terinfeksi FOMO kalo ngerasa insecure, panik, takut ketinggalan hal-hal terbaru. Jadi misalnya gini, ada postingan saham paling cuan, terus buru-buru beli, padahal belum tentu untung.

Nah, itu tadi pengakuan Belle, kalo Christo gimana yak?

Christo: Pernah posting profit gua butuh pengakuan nih dari temen-temen gue kalau gue bisa investasi saham dan cuan

Host: Wah Christo malah pernah khilaf jadi pemicu FOMO. Ikut-ikutan ngeposting tentang hasil profitnya jual saham. Tapi syukurlah, akhirnya dia sadar kalau postingan seperti itu bisa ngebodohin orang lain

Christo: Sebenernya profit yang kita dapet itu data pribadi loh. Sebenernya jatuhnya jangan posting gitu. Sebaiknya lo posting literasi keuangan lah dibandingkan posting profit, karena kalau posting profit orang-posting tergerak bukan karena prosesnya dia dapetin cuan segitu

Host: Christo pernah cuan, tapi juga pernah rugi lho gaes. Tapi ya dia gak baper karena dah tahu risikonya

Christo: Setelah telkom gua rugi juga di saham rokok. Sebenernya tiap orang itu punya selain target cuan juga dia juga punya target lossnya. jadi kalau misalnya ruginya 100 ribu OK ga? kalau gua toleransi aja, selama gua cuan di saham-saham lain yang berkali-kali lipat. jadi diback up dananya kan intinya gua ga rugi

Host: Jadi buat Christo saham tetap instrumen investasi paling menarik. Karena kalau jago ngelolanya, cuannya juga berlipat-lipat kali. Makanya cocok juga kalik ya Christo bilang saham itu jalan ninjaku…

Christo: Ternyata instrumen investasi ini tuh menghasilkan duit. Sori ya ini bukan maksud sombong atau apa. Buka portofolio gua naroh segini dalam 2 bulan kok gua bisa dapet 20 juta tanpa ngapa-ngapain, uang gua bekerja banget

Host: Menarik ya cerita para zoomer angkatan Corona ini. Gw jadi ikut pengin nyobain investasi saham, kalian juga ngerasa gitu gak gaes? Eh bentar, jangan-jangan kita lagi kena gejala FOMO doank nih. Duh, tahan-tahannn…musti belajar dulu nih… Kita tanya-tanya dulu yuk ke perencana keuangan alias financial planner tentang gimana caranya mulai investasi saham yang aman.

BREAK

Host: Masih di Uang Bicara. Uang Bicara adalah Podcast terbaru dari KBR Prime yang akan membahas isu-isu seputar ekonomi dan keuangan. Di episode perdana ini, kita ngebahas tentang investasi saham yang lagi digandrungi anak-anak muda. Dan sekarang gw mau ngajak lo untuk dengerin obrolan gw sama seorang Financial Planner. Namanya Joice Tauris Santi. Dia juga jurnalis belasan tahun lho di pasar modal

Host: Ok Hi Mba Joice, gimana nih tanggapan Mbak, ngeliat anak-anak muda pada antusias jadi investor saham?

Joice: Ini bagus banget kan ya. Jadi teman2 anak2 muda itu udah sadar, oh kita ada produk lain selain tabungan dan deposito, ada reksadana, ada ORI, ORI sekrang 1 jt udah bisa. Itu kita udah terjadi namanya demokratisasi investasi. Reksadana yang tadinya 500 juta udah turun 250 juta, sekarang 10 ribu, beli reksadana 10 ribu, sambil kita ngopi mahalan mana. Dengan jumlah minimal investasi yang rendah itu, semakin banyak orang beralih ke pasar modal... Sama kayak reksadana, dulu itu yang bisa investasi saham itu harus modalnya gede sampai puluhan juta baru bisa kita beli deposit di sekuritas. tapi sekarang 500 ribu saya yakin teman2 tuh sehari nongkrong di kafe di mal, weekend bisa lebih dari 500 ribu. Ya kan. tapi sekarang 500 ribu itu kita sudah bisa membeli saham. Di situlah terjadi pergeseran, jadi itu semakin mudah diakses, semakin murah juga

Host: Ooo ok berarti bisa dibilang fenomena ini krn pasar modal makin inklusif. Anak-anak muda dengan modal ratusan ribu bahkan puluhan ribu udah bisa tuh beli saham. Ada progreslah ya karena makin banyak orang jadi investor. Tapi biasanya di balik progres itu ada terselip persoalan atau tantangan. Nah, anda melihat ada hal itu nggak Mbak terkait fenomena anak muda getol main saham ini?

Joice: Saham itu jangan dimainin, perasaan aja nggak boleh dimainin. apalagi saham. kalau kita bilang main saham jadi dimindset kita tuh ah ini kan hanya main-main, itu kita ganti jadi investasi saham

Host: Ooo Sorry, siap salah… kita ganti istilahnya ya gaes.. bukan main saham tapi Investasi saham. Inget ya… Nah, balik ke pertanyaan tadi Mbak, fenomena ini menyimpan persoalan atau tantangan nggak?

Joice: Bagaimana dengan kualitas dari teman-teman ini? apakah mereka sudah bersiap-siap, mempersiapkan diri, ketika masuk ke pasar modal…Soal saham sih ak melihatnya mereka masih FOMO fear of missing out teman2nya kan sekarang banyak di IG, FB. Eh ak cuan saham ini lho. Tapi kan nggak ngasih tahu bagaimana dia, bagaimana mendapatkan utk mendapatkan cuan itu

Host: Jadi baiknya gimana nih Mbak, bagi kawan-kawan yang ngebet banget pengin investasi saham?

Joice: Saya mengibaratkan investasi saham seperti pelajaran kalkulus, sementara kalau kita anak SD, terus kita maksain persoalan kalkulus pening ga? pening kan. nah investasi juga ada tahapan-tahapannya juga. Pertama. basic banget kita punya cashflow yang positif. misalnya kita punya pendapatan 10 juta terus pengeluaran 11 juta berarti negatif dong cashflownya, kan bisa pake kartu kredit 1 jutanya. posisi ideal adalah pengeluaran 8 juta, 9 juta jadi kita punya 1 juta yang tidak kita gunakan, disisihkan. disisihkan itu tanggal 25 kita gajian, yang 1 juta disisihkan baru kita belanja, kalau disisakan gak sisa, toko onlinenya sale terus selalu tergoda tuh..

Host: Noted Mbak. Jadi step pertama ini harus dipegang ya, neraca bulanan kudu aman….

Joice: Terus kita membentuk dana darurat, dana darurat itu adalah dana yang kita gunakan ketika ada kebutuhan2 darurat, misalnya tiba2 kita sakit atau ada keluarga yang memerlukan pertolongan atau rumah bocor itu kita dapat menggunakan dana darurat. pertanyaannya berapa sih dana darurat yang harus dipersiapkan, yang anak muda bisa lah 3 bulan pengeluaran, misalnya pengeluarannya 8 juta yaudah 3x8, itu dikumpulkan dari uang yang sejuta tadi, dikumpulin dulu disisihkan. Terus setelah cashflow positif, dana darurat, kita harus punya namanya proteksi. Untuk anak muda biasanya asuransi..

Host: Oke. Dana darurat dan juga asuransi. Jadi amannya, siapin dulu dana darurat dan punya proteksi. Setelah ini ready, bisa langsung luncur investasi saham Mbak?

Joice: Jangan masuk ke kalkulus, belajar dulu pembagian. Belajar dulu reksa dana, reksa dana itu kan investasi pasif, uang kita dikaish ke manajer investasi. Tapi kita bisa liat kan wah reksadana kita turun, wah turun lagi. feelnya udah dapet...Kita bisa integral diferensial jago, sekarang kita masuk ke kalkulus, kaget ga? engga dong. ibaratnya ini sebuah perjalanan, step by step harus kita laluin..

O berarti cara Christo dan Belle tadi sudah on track, sesuai saran Mbak Joice. Mantap, bisa jadi acuan nih mereka berdua.

Joice: Pertama kali aku bilang investasi di kepala itu penting banget. kita haruslah mengisi kepala kita dengan berbagai hal pasar modal, secara teknical, fundamental, tapi gak usah tadi gak usah yang tebel2 itu, yang practical aja. terus harus punya trading plan, kalau temen2 mau berinvestasi di pasar modal tapi males ribet males ngitung, kan ada namanya Nabung Saham, itu tiap bulan 500 ribu mau sahamnya naik mau turun itu nabung 500 saham yang sama, dan rasakan hasilnya ketika nanti di akhir tahun bisa juga dijadikan sebuah perkenalan..

Host: Wih, gw suka nih istilahnya… investasi di kepala dulu baru investasi di pasar modal… jadi selami dulu tuh seluk beluk saham kayak gimana, kenali risikonya kayak apa, cari info sebanyak-banyaknya lah. Nah, kalo bagi pemula nih Mbak, idealnya beli berapa saham sih? Soalnya banyak yang keliatannya murah-murah, jadi kayak pengin dibeli semua, padahal duit cekak.

Joice: Gak usah banyak2 mumet kalau cuma 5 juta bagi dua aja. saham A sama saham B, sahamnya apa? terserah. misalnya kita kerja di bank nih, bank A ini perusahaan terbuka di perusahaan tempat aku kerja, kita kan sebagai karyawan punya perasaan memiliki. karena kita kan tahap belajar ya, trial and error pertama kali di pasar modal. misalnya 5 juta 2,5-2,5 yang satunya saham perbankan yang satu lagi katakanlah saham retail yaudah kita amati terus, amati nanti kita akan terbiasa dengan pergerakan mereka. sampai suatu saat kita akan 'ah ini saham gue banget' sahamnya naik ga banyak tapi dia liquid, Saya sarankan ke temen-teman kan kita ada 2 macam cara berinvestasi di pasar modal, pertama yang pasif yang pasif ini reksadana, ini dikelola sama manajer investasi, reksadana ini kita beli kita tidur, mau shaamnya naik mau sahamnya turun aku gak peduli, lima tahun lagi tabunganku ini ku buka, itu yang pasif. ada juga yang aktif banyak metodenya ada yang hari2an intraday namanya, kita tiap hari transaksi bisa 2-3 kali dalam 1 hari, saham A naik 1% terus kita jual naik 2% kita jual, ini diulangi sehari itu 3x syaratnya kita adalah punya waktu yang banyak untuk memerhatikan ini

Host: Ok, itu salah satu strategi yang bisa dipakai ya. Jadi investasinya dibagi dua, pertama untuk jangka panjang biasanya di atas lima tahun, dengan risiko lebih rendah. Pilihannya bisa ke reksadana saham, kayak yang dilakuin Belle dan Christo tadi. Sama satu lagi, investasi yang sifatnya jangka pendek, jual-beli saham alias trading harian. Tujuannya jelas berburu cuan cepat. Well thanks Mba Joice obrolannya, mencerahkan banget. Gimana nih gaes, menarik yak ulasan dan tips-tips dari Mbak Joice. Penting banget buat fondasi sebelum ngegas masuk bursa. Nah, gak komplet nih kalau kita gak dapet insight lah tentang apa aja yang perlu diperhatikan saat udah resmi nih jadi investor saham. Habis break yaaa…

BREAK

Host: Kembali lagi di Uang Bicara, dan di bagian akhir ini gw mau ngajak lo untuk dengerin obrolan gw bareng pengamat pasar modal yang juga Pemimpin Redaksi Kata Data, Mas Yura Syahrul

Hi Mas Yura, langsung aja, apa aja yang harus diperhatikan oleh investor milenial dan zoomer nih ketika masuk pasar modal?

Yura: Investor milenial ini harus berani punya peluang untuk berinvestasi saham baik jangka panjang maupun jangka pendek dan peluang itu lebih besar di jangka pendek. Ya mulai dulu aja gtu. gimana orang tahu atau dia tahu kompleksitas berinvestasi saham itu. gmn dia tahu, bisa dapat cuan dari investasi saham itu, kalau dia nggak mau coba dulu. Dan cobanya juga mungkin di investasi-investasi yang horisonnya jangka pendek, karena kalau jangka panjang kan ya sama aja boong maksudnya, dia baru merasa, oh untung juga ya main saham, baru dia ngerasain, 5-10 tahun lagi kan ngapain.

Host: Berarti bisa dibilang ini semacam belajar cepat ya mas. Jadi gapapa kalau langsung jual beli saham atau trading harian. Kalo rugi yaa itung-itung buat belajar. Yang terpenting duit yang dipake harus uang sendiri bukan minjem yaa. Tapi duit yang emg gak bakal kepake, istilahnya uang dingin, jadi kalo rugi ya ditangisin dikit boleh lah, tapi terus diikhlasin, anggep aja biaya belajar. Ada poin-poin lain Mas?

Yura: Jangan cuma memelototi layar transaksi karena itu otomatis itu cuma investornya akan ikut gelombang. Ibaratnya kayak orang hanyut lah. Nyemplung, ya udah dibawa kesana kemari aja lah. Yang tujuannya pasti nggak akan tercapai. Kalau bagi saya sih yang mungkin bisa jadi pegangan itu adalah sebenarnya harus banyak mendaptakan informasi. Jadi gabung lah di klub-klub saham, bacalah informasi yang banyak baik di media massa yang mengcover berita-berita mengenai korporasi, mengenai market di platform websitenya bursa juga, di situ juga selalu ada informasi terupdate mengenai emitennya. Satunya lagi ya musti mulai belajar2 dengan kondisi,

Host: Hmm… gitu gaes jangan mantengin layar HP muluk, ngliatin pergerakan saham, sampe lupa mandi, lupa makan, santuy aja. Soalnya, kalo masih pemula, gampang banget kena FOMO trus tradingnya ugal-ugalan gak pakek analisis karena cuma ikut-ikutan doank. Nah, cari info sebanyak mungkin tentang kinerja perusahaan, kondisi ekonomi nasional dan global sampai kebijakan-kebijakan terbaru, karena itu semua berkaitan. Tapi, mungkin perlu dikasih contoh Mas gimana info-info soal kebijakan gtu bisa ngebantu investor saham?

Yura: Misalnya, kemarin Bank Indonesia mengeluarkan kebijakan, pembebasan uang muka KPR dan kredit kendaraan bermotor jadi orang kalau mau beli rumah atau beli apartemen atau beli ruko, mengajukan kredit ke bank, dia bisa tanpa nyetor uang muka. Yang selama ini berlaku, kalau saya ga salah 20-30% dari total nilai kredit. Ketika itu ada keputusan yang kaya begitu, investor harus tahu, oh ada keputusan ini, berarti implikasi apa, dampaknya apa, oh berarti dengan ada kejadian ini, orang mungkin akan berlomba-lomba mengajukan kredit KPR ke bank. Oh berarti pembelian rumah akan meningkat. Berarti laku dong dagangannya perusahaan properti. Kalau laku dagangan perusahaan properti nanti kinerja keuangannya dia, pendapatan dia tahun ini mungkin akan meningkat. Oh berarti ini, sahamnya pasti akan naik nih. Beli saham emiten properti gitu..

Host: Bener juga ya, berarti investor harus sering-sering update berita karena naik turunnya saham tuh bisa banget dipengaruhi kebijakan pemerintah, kejadian di masyarakat, atau segala hal yang dapat mengubah sentimen pasar. Nah, khusus untuk temen-temen yang ngebet trading harian nih, ada saran nggak Mas biar aman dan cuan?

Yura: Sebaiknya hindari saham-saham sifatnya saham-saham goreng-- maksudnya gorengan ini apa sih? ya saham-saham yang beneran rumor, sementara kita lihat ini bisnisnya gitu-gitu aja, atau nggak jelas atau apa, tiba-tiba koq harga sahamnya naik atau apa. Itu walaupun trading harian hindarilah yang kayak gitu, karena kita juga nggak tahu itu bisa jadi sahamnya lagi digocek-gocek lah..

Host: Nah, mengenali saham gorengan ini perlu kejelian gaes. Kadang kan berseliweran tuh saham-saham yang basisnya rumor doank, istilahnya dipom-pom, gencar dipromoin biar pada beli terus harganya naik drastis. Padahal, kinerja perusahaannya selama ini biasa-biasa aja. Gimana nih Mas biar investor pemula bisa bedain saham-saham yang sehat dan yang gorengan?

Yura: Untuk menganalisa sebuah saham itu ada dua, analisis teknikal dan analisis fundamental. Kalau analisis teknikal itu pakai indikator-indikator rumus-rumus gitu lah. Kayak grafik berdasarkan historikal saham juga, berdasarkan sejarah pergerakan harga sahamnya itu juga. Dia akan membentuk kurva, oh ini kurvanya ini sudah naik tinggi segini, biasanya dia berdasarkan historikalnya selama ini tidak pernah naik lebih dari itu. Oh berarti ini kemudian akan masuk tren turun, makanya kemudian ada istilah overbold, udah jenuh beli, maksudnya kayaknya udah nggak bakal dibeli lagi itu saham berarti itu trennya pasti akan turun, Kalau analisis fundamental, fundamental dari perusahaannya berarti dari sisi gimana kinerja keuangannya, bagaimana progers penjualannya sejauh ini, bagaimana beban operasionalnya, utangnya gede nggak, labanya berapa, rencana perusahaan itu seperti apa? Misalnya perusahaan properti lagi nih. Aset terbesar dari perusahaan properti itu adalah tanah land bank. Kemudian dilihat lagi, oh perusahaan properti ini land banknya masih gede, oh dia masih aman nih, dia pasti akan punya berbagai proyek properti baru. Satu lagi, yang juga penting dilihat dari perusahaan itu untuk menentukan analisis sahamnya adalah manajemen. Siapa sih board directornya. kualifikasinya gimana sih. punya rekam jejak seperti apa. komisarisnya selama ini gmn? owner dari perusahaan siapa sih? ownernya jelas apa enggak..

Host: Berarti emang bener - bener harus dicek bibit bebet dan bobotnya ya.. biar gak kejerat saham rumor alias gorengan tadi…. Kalo untuk pemula, baiknya nguasain analisis fundamental atau teknikal ya Mas? Atau dua-duanya?

Yura: Kalau pemula mendingan fundamental deh. Kalau menurut saya, analisis teknikal itu sebagai pelengkap dari analisis fundamental kira-kira gitu lah. Jadi punya dua analisis, tapi bagi investor pemula menurut saya, baiknya sih, yang dilakukan adalah analisis fundamental..

Host: Ok, noted. Selanjutnya, kalo buat temen -temen yang berencana untuk investasi jangka panjang nih, yang harus dilirik tuh saham-saham yang kayak gimana? Bisa kasih contoh Mas? Biar terang benderang gitu

Yura: Contohnya, saham-saham consumer good, konsumsi masyarakat, sampai kapanpun orang tetap akan butuh yang namanya, pembersih, odol, sabun, yang dipunyai perusahaan Unilever. Itu pasti akan selalu dibutuhkan kapanpun. Ini di luar kalau di tengah jalan, kemudian terjadi mismatch di perusahaan itu atau misalnya ada fraud. Kemudian saham apa? saham sektor pangan atau food. Sampai kita kapan pun, manusia kan butuh makan untuk itu. Investasi lah misalnya di saham Indofood. Ini saya ngomong gini, bukan kemudian memberikan rekomendasi ya, tapi secara umum. Kalau saya nggak nyebut merk sahamnya juga nanti kurang bisa nangkap. Kemudian apa? di masa pandemi ini orang baru ngeh, bahwa yang namanya kesehatan itu sangat penting. Kapanpun orang, sampai kapanpun zamannya orang pasti ada sakitnya, orang pasti butuh obat. O berarti apa nih? belil lah saham-saham misalnya sektor farmasi untuk itu.

Host: Oo ok got the point, itu salah satu cara untuk nyisir saham-saham yang cocok untuk investasi jangka panjang. Tapi tentunyaa, harus tetep dipantau ya gaes tentang kondisi perusahaan, kinerjanya, rencana bisnisnya, penting juga tahu perubahan di manajemennya, tim direksi atau komisarisnya. Pokoknya investasi di kepala alias belajar gak boleh setop yak. Nah, bagi kalian yang mau tahu lebih dalam lagi tentang investasi saham, KBR sama Katadata bakal luncurin nih podcast yang emang fokus bahas saham. Pantengin ya gaes info selanjutnya. Nantikan juga episode-episode podcast Uang Bicara berikutnya yang pasti gak kalah seru. Nah, kalau kalian ada kritik, saran atau masukan, jangan ragu kirim email ke podcast@kbrprime.id ya. Gw Reski Messanto undur diri.. Stay safe, stay healthy ya gaess..Bye..

Komentar

Loading...

advertisement
Selanjutnya
advertisement