Kasus pembubaran Jalsah Salanah Ahmadiyah di Kuningan, Jawa Barat menyadarkan kembali tentang rentannya situasi keberagaman di Indonesia. Sepanjang 2024, kasus-kasus intoleransi juga terus mengemuka, bukti bahwa nilai kebinekaan belum kuat terpatri. Pendidikan dipandang sebagai sektor strategis untuk menanamkan toleransi sejak dini. Namun, kerja besar ini butuh peran sentral guru atau pendidik yang mendukung keberagaman. Persoalannya, sebagian guru belum toleran karena masih kuatnya stigma dan prasangka ke agama lain. Situasi itu ingin diubah Yayasan Cahaya Guru dengan menggelar Peace Walk di Bogor, Jawa Barat. Di kegiatan ini, para guru diajak mengalami perjumpaan bermakna dengan umat agama lain. Seperti apa pengalaman mereka? Simak kisahya di SAGA yang disusun jurnalis KBR Ninik Yuniati. Laporannya dibacakan Astri Yuana Sari.
Liputan ini didukung Social Impact Reporting Initiative Project WAN-IFRA Women in News.
*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Komentar
Loading...