Perempuan penyandang disabilitas punya hak sama untuk mengakses layanan kesehatan reproduksi yang berkualitas. Namun, pemenuhannya masih jauh dari harapan. Di level Puskesmas sebagai fasilitas primer saja, layanan kesehatannya belum ramah disabilitas. Hal itu tergambar dalam hasil riset yang digelar Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) pada 2024 yang didukung International Budget Partnership (IBP). Riset ini diharapkan menjadi pijakan untuk mengubah wajah puskesmas lebih inklusif. Seperti apa temuan-temuannya? Jurnalis KBR Fidelia Indira berbincang dengan beberapa perempuan disabilitas yang terlibat dalam riset tersebut. Simak laporannya yang dibacakan Astri Yuana Sari.
*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke podcast@kbrprime.id
Komentar
Loading...